sama hal nya dengan di Medan kalo kita mencari tempat penjual kue Bika Ambon, masing-masing orang punya langganannya sendiri. Di pagi hari kedua di Hong Kong, sy bergegas menuju CENTRAL District di pulau Hong Kong. Setelah keluar MTR Central Station, berjalan 20 menit menusuri jalan sempit dan menanjak ke arah Wellinton Street. Di jalan tersebut ada sebuah kedai teh yang terkenal dari jaman dulu, Lin Heung. Tepat di lantai 2 sudah penuh orang yang duduk di meja-meja kecil (5-6 orang).
Disini'rasa malu' harus di buang jauh-jauh, mulai dari mencari tempat duduk dimana saja asal ada kursi kosong hingga berebut wadah dim sum terbuat dari bambu, benar-benar 'semerawut'.... :-)
Beruntung sy duduk bersama seorang oma yang usianya berkisar 60an yang juga sebagai regular customer disitu, sehingga dia kasih tau mana makanan yang enak atau so-so saja... hmm ternyata di Hong Kong masih ada orang yang peduli dengan kita meski sy tidak bisa bahasa mandarin.
Belum sempat hilang dalam pandangan mengenai semerawutnya tempat orang Hong Kong menikmati "Yam Cha", sudah dikejutkan dengan pelayan yang menyuguhkan poci teh panas beserta cawan porselen yang bentuknya mirip asbak namun lebih besar dan berisi sumpit dan cangkir2 teh. Wow apa yang harus sy lakukan... dengan peralatan makan yang lebih banyak dari yang biasa dilihat di Jakarta. Untung ada oma, dia langsung memperagakan dengan cekatan, cangkir-cangkir teh dan sumpit disiram air teh.. ya benar air teh panas dalam poci. Rupanya kebiasaan mereka untuk membilas cangkir & sumpit di dalam cawan porselen menggunakan jari tangan. Cukup menjijikan, namun itulah local culture yang harus kita hargai keberadaannya.
Mulai makan dari Siomay, Hakaw, Kaki Ayam sampai Bapau semuanya Lezaaaaattt luar biasa. Bisa dibayangkan dari hampir semua rumah makan terkenal di Jakarta yang menyajikan Dim Sum, Lin Heung menyajikan Dim Sum yang lebih diatas dari segi rasa, nilai 4.5 / 5.
Lin Heung Tea House
160-164 Wellinton Street, Central.
Hong Kong
No comments:
Post a Comment