Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Macau menggunakan penerbangan Viva Macau dengan pesawat Boeing 767-200 yang cukup besar (kursi 2 - 3 - 2). Pesawat tinggal landas dari bandara Soekarno-Hatta pukul 00.50 (tepat waktu) dengan kode penerbangan ZG 100. Tiket pesawat sy beli secara on line via website-nya setelah lebih kurang 1 bulan browsing di Internet dan bandingkan dengan travel agent untuk harga termurah menuju Macau / Hong Kong. Saat itu kurs Rupiah tengah merangkak naik, Rp. 9660/usd. Beruntung sy mendapatkan tiket pesawat relatif murah MOP 1908 pulang pergi termasuk admin charge, short-haul charge & insurance. Agar diketahui harga yang tercantum dalam iklan promosi budget airlines biasanya belum termasuk biaya-biaya tambahan tersebut, sehingga kita perlu melihat lebih jauh harga totalnya pada saat on line booking. Sesuai dengan namanya, budget airline, biaya tiket tidak termasuk makanan dan minuman, penumpang bisa mendapatkan pilihan makanan atau minuman seperti mie instan, air, minuman bersoda yang ditawarkan awak kabin asalkan bayar. Mengikuti peraturan penerbangan internasional yang berlaku mulai 1 Maret 2007 penumpang pesawat udara dilarang membawa minuman atau cairan yang lebih dari 100ml (diperiksa saat kita boarding) termasuk odol, pengharum, lip gloss dsb, jika tampak oleh scanner maka petugas bandara akan menahan minuman yang kita bawa. Penerbangan selama 4 1/2 jam diawaki oleh awak kabin yang ramah, berbahasa Inggeris dan Indonesia. Viva Macau terbagi menjadi 2 klas, yaitu penumpang Klas Premium dengan tempat duduk berlapis kulit serta lebih luas dan penumpang Klas Ekonomi dimana saya duduk, terkesan OK dan memiliki jarak kursi yang memadai untuk orang setinggi sy, 185 cm.
Pesawat tiba di Macau International Airport tepat sesuai schedule pukul 06.30 waktu setempat. Bandara Macau tidak terlalu besar, bisa dibayangkan seperti Bandara di Pulau Batam, meski turunnya tidak memakai 'belalai' melainkan turun tangga dan diantar bus bandara menuju Imigrasi, hal ini dimaklumi lagi-lagi karena budget airline. Penerbangan kami merupakan penerbangan pertama yang tiba pagi itu dan antrian di Imigrasi tidak terlalu lama, selain jumlah penumpang pesawat Viva Macau saat itu cuma sekitar 50% ditambah lagi dengan staf Imigrasi Macau yang cekatan. Kurang dari 20 menit saya sudah mengambil bagasi untuk selanjutnya melewati kepabeanan yang juga tidak memeriksa barang bawaan setiap penumpang (mirip seperti di Changi Airport Singapore). Mungkin hal-hal ini menjadikan para wisatawan lebih nyaman dan mendapatkan 'kemudahan' untuk masuk ke kota yang pemerintahnya sedang mempromosikan tempat-tempat wisata (selain Casino) yang dimilikinya, seperti Visit Year 2008.
Tujuan sy pagi itu adalah menuju Hong Kong dengan pertimbangan tiba terlalu pagi dan hotel belum siap untuk check-in, rata-rata waktu check-in hotel adalah 12.00 - 15.00. Itulah sebabnya sy tidak menginap pada hari pertama di Macau, melainkan di Hong Kong dengan perhitungan akan tiba disana siang setelah menyeberang dengan Ferry.
Karena punya waktu banyak, sy putuskan untuk naik bis menuju Ferry Terminal. Antrian bis tidak terlalu panjang, namun bis AP1 seukuran metromini di Jakarta yang ditunggu selalu lewat karena penuh oleh orang yang memulai aktifitasnya di pagi hari. Setelah mengamati selama lebih dari 1 jam, akhirnya sy memutuskan untuk naik Taxi saja. Taxi dari airport ke ferry terminal dengan kendaraan yang baik dan sangat bersih, tidak lebih dari MOP 50, termasuk surcharge bagasi.
Ada dua terminal ferry di Macau, yaitu Ferry Terminal di Pulau Macau serta yang terbaru di Pulau Taipa yang khusus untuk COTAIJET Ferry satu group dengan Venetian Hotel & Casino.
Ferry yang jadi pilihan saya adalah TURBOJET yang melayani rute bukan hanya Macau - Hongkong 24 jam 7 hari seminggu, namun route Macau - Shenzhen dimana saat kembali ke Macau saya akan berkunjung ke Shenzhen, China. Perlu diketahui bahwa TurboJet merapat di Pulau Hongkong, sedangkan COTAIJET merapat di Kowloon, hal ini perlu dicermati bergantung pada tujuan anda di Hong Kong, semisal Hotel tujuan. Tiket seharga HKD 154 kelas ekonomi dengan waktu tempuh, 60 menit. Perjalanan selama di Ferry tidak terasa, selain ombak di pagi hari yang bersahabat, juga jenis Jet Ferry yang digunakan sangat cepat dan bersih serta tidak bising. Jika saja saya bersabar untuk menggunakan bis AP1 (MOP 3 jauh/dekat) saat keluar Bandara Macau menuju Ferry Terminal di Macau, maka biaya transport dari Jakarta ke Hong Kong diluar Fiskal & Airport Tax, tidak akan lebih dari 1.5 juta Rupiah (saat kurs Rp. 9660/USD)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
aman ga ya ke Macau hongkong??cuz saya jalan sendiri..and nyampe jam 1malam ntar di macau..tapi rencananya pengen ke hongkong langsung...
makasih...
Waktu di Macau jalan kaki ke hotel tengah malam aman-aman aja, ga ada orang duduk2, bergerombol ataupun iseng. Bahkan toko emas banyak yang buka 24 jam
boleh tau waktu di macau nginep dimana ya? saya kebetulan sept nanti mau kesana.
thank you
buat hotel yg bintang 3 ada ngak yg rate nya 1jt rupiah below? n hotel venetian ada promonya ngak?
sama 1 lg ada paket yg bgs ngak 3 hr 2 mlm tour n hotel only yg bujetnya 1jtan
Post a Comment